Perbedaan antara Pabrik Garmen dengan Pabrik Tekstil pada dasarnya terletak dari proses pembuatan produk yang akan di pasarkan kepada konsumen, Jika Pabrik Garmen cenderung melakukan proses produksi dari bahan baku menjadi sebuah pakaian jadi sedangkan Pabrik Tekstil cenderung melakukan proses produksi dari bahan baku menjadi benang.
Walaupun antara pabrik Garment dengan Pabrik Tekstil merupakan sama - sama sebuah perusahaan produsen yang sama - sama memproduksi atau membuat kebutuhan konsumen, namun hasil produksinya memiliki bentuk yang berbeda.
Memang secara penyebutan bahasa seolah - olah antara pabrik Tekstil dengan Pabrik Garment seperti memiliki pengertian yang sama, sehinga tidak sedikit masyarakat kita yang sering salah paham dalam memahami ke dua bahasa tersebut.
1) Pengertian Pabrik Tekstil.
Pabrik Tekstil sebenarnya berasal dari bahasa Inggris yaitu Textile yang merupakan awal penyebutan dari bahasa latin yaitu Texere yang memiliki arti yang di tenun.
Berdasarkan pengertian awal bahasa texere tersebut ini mengindikasikan bahwa cara pembuatan kain dengan menggunakan cara di tenun adalah cara atau teknik terdahulu yang di temukan saat pertama kali sebelum menemukan cara membuat kain dengan cara di rajut.
Tekstil merupakan bahasa istilah untuk menyebutkan sebagai sebuah proses pembuatan kain dari bahan baku sam pai menjadi hasil produk berupa kain atau lembaran kain yang siap untuk di produksi menjadi sebuah produk lain seperti pakaian atau baju.
Dan di dalam proses pembutan kain di dalam pabrik Tekstil ini harus melalui beberapa proses yang saling melengkapi untuk mengolah dari bahan baku sampai menjadi sebuah kain.
Beberapa proses yang melibatkan mesin - mesin tekstil tersebut adalah sebagai berikut :
- Proses Pembuatan Serat atau Proses Fiber Making Mill
- Proses Pembuatan Benang atau Proses Spinning Mill
- Proses Pembuatan Kain atau Proses Fabric Mill
Pada pabrik Tekstil memiliki tugas untuk memproduksi membuat kain dari bahan baku berupa serat yang di proses menjadi sebuah benang dan kemudian benang tersebut di proses untuk di tenun atau proses Weaving dan kemudian menghasilkan sebuah bahan baku baru yaitu kain.
Macam - Macam Proses Spinning.
Secara garis besar berikut contoh Mesin proses pembuatan benang pada pabrik Tekstil yang biasanya di namakan dengan Proses Spinning atau Proses Pemintalan Benang adalah melalui beberapa proses yaitu :
a) Proses Blowing.
Di mesin Blowing ini akan terjadi proses pembukaan serat, pembersihan serat dan pencampuran serat menjadi sebuah Lap dan material serat yang masuk ke mesin Blowing ini akan di buka seratnya, sehingga gumpalan - gumpalan serat tersebut akan di bersihkan.
Dari berbagai material serat yang sudah di buka dan dibersihkan tersebut di mesin Blowing kemudian akan secara otomatis tercampur dengan merata dan akan di teruskan ke proses mesin berikutnya.
b) Proses Carding.
Mesin Carding merupakan mesin untuk melakukan pembersihan, penguraian serat dan pemisahan antara serat panjang dan serat pendek.
Adapun fungsi mesin Carding ini adalah sebagai berikut :
- Sebagai carding action yaitu proses penggarukan serat di antara 2 bagian permukaan serat yang tajam yang memiliki kecepatan yang berbeda.
- Proses Pembersihan yaitu proses pembuangan kotoran - kotoran yang ada pada serat untuk di buang melalui sebuah filter atau saringan.
- Proses Pemisahan Serat Pendek yaitu proses pemisahan atau pembuangan serat - serat yang pendek atau serat yang terpotong.
- Proses Pembentukan Sliver yaitu serat individu atau serat tunggal yang berbentuk tipis dan lembut yang telah melalui proses pembentukan sebelumnya, dan sliver ini akan di tumpuk pada drum besar.
- Proses penarikan atau proses drafting
c) Proses Drawing.
Di Mesin drawing ini akan terjadi proses perangkapan, Penarikan dan Peregangan pada bahan sliver agar lebih menjadi merata sesuai kode nomer yang di kehendaki.
Sehingga tujun mesin Drawing ini adalah untuk memproses merangkap sliver dari mesin carding untuk mendraftnya agar sliver menjadi lebih rata.
Hal ini dikarenakan hasil serat yang di proses pada mesin carding akan berbeda - beda dari segi kualitas sliver itu sendiri dari mesin carding yang satu dengan mesin carding lainnya dari segi ketebalan dan lain sebagainya.
Sehingga pada mesin drawing ini akan memproses semua hasil sliver yang berbeda - beda tersebut agar mendapatkan hasil yang merata dengan cara semua hasil sliver dari mesin carding di satukan dan di draft menjadi nomer tertentu sehingga kekurangan atau kelemahan kualitas dari satu sliver bisa tertutupi oleh sliver lainnya.
Berikut secara garis besar Fungsi Mesin Drawing pada proses Spinning Pemintalan Benang di Pabrik Tekstil adalah :
- Proses Perangkapan yaitu proses untuk menutupi kekurangan atau kelemahan dari Sliver yang di hasilkan oleh satu mesin carding terhadap sliver yang di hasilkan dari mesin carding lainnya dan biasanya perangkapan ini sebanyak antara 6 sampai dengan 8 Sliver.
- Proses Penarikan atau Draft yaitu proses menarik dari Sliver 6 sampai dengan 8 Sliver tersebut jumlahnya di satukan dan kemudian di tarik atau di draft olrh beberapa roll yang kecepatan awalnya berbeda dan semakin lama maka kecepatan roll tersebut akan semakin cepat untuk menghasilkan sliver yang sejajar dan sempurna.
d) Proses Combing.
Proses Combing pada Mesin Spinning di Pabrik Tekstil merupakan proses pemisahan kotoran, pemisahan serat pendek, meluruskan dan mensejajarkan serat.
Adapun tujuan Proses Combing tersebut adalah untuk memisahkan kotoran, memisahkan serat - serat pendek, meluruskan dan mensejajarkan serat - serat yang panjang serta menghilangkan nep agar mendapatkan benang yang berkualitas tinggi.
Setelah melalui proses carding, maka serat yang pendek akan di proses pada mesin combing untuk di pisahkan dengan cara penyisiran, sehingga mendaptkan serat yang berkualitas tinggi.
Benang yang melalui proses Mesin Combing ini cenderung memiliki kualitas yang tinggi dan keunggulan tersendiri yaitu terjadinya patah benang pada proses spinning lebih sedikit, prosentase kerataan lebih tinggi dan benang lebih kuat.
Adapun proses mesin Combing adalah sebagai berikut :
- Serat alami yang memiliki panjang tidak sama, ada yang pendek dan ada ukuran yang panjang akan di masukkan ke dalam mesin combing.
- Di dalam mesin Combing tersebut, serat - serat yang pendek akan di pisahkan dari serat - serat yang panjang.
- Serat - serat yang panjang akan keluar dari mesin Combing untuk di proses pada mesin berikutnya yaitu mesin mixer.
Setelah serat - serat panjang dan berkualitas tersebut keluar dari mesin Combing tersebut akan di proses berikutnya pada mesin mixer yaitu pencampuran sliver combing dengan sliver lainnya seperti Sliver Polyester.
e) Proses Roving.
Proses Roving adalah proses penarikan, pemberian Pilihan atau Gintiran dan kemudian proses penggulungan.
Adapun tujuan dari Proses Mesin Roving ini adalah untuk menarik atau Drafting Sliver dan memberi gintiran atau pilihan pada Sliver tersebut, kemudian menggulungnya pada bobbin atau metal box agar lebih mudah untuk meneruskan ke proses berikutnya.
Jadi pada dasarnya proses penting pada mesin Roving ini adalah Proses Drafting Sistem, Proses Penggintiran atau Proses Pemilihan dan Proses Winding atau Penggulungan bahan.
f) Proses Spinning.
Proses Spinning merupakan proses penarikan, pemberian Pilihan dan penggulungan material dari proses Roving untuk dijadikan menjadi benang single sesuai dengan nomer spec tertentu.
Adapun tujuan dan cara kerja pada mesin Ring Spinning pada Pabrik Tekstill adalah untuk memproses material roving menjadi sebuah benang tunggal, kemudian pada mesin Spinning inilah akan terjadi proses pemintalan yang sebenarnya yang di mana roving yang sudah di siapkan akan di tarik menjadi massa serat yang halus dan sesuai dengan nomor spec yang di kehendaki, dan kemudian memberi pilihan sesuai dengan kegunaan dari benang itu sendiri.
Adapun benang yang sudah di beri pilihan atau twist kemudian akan di gulung pada bobbin atau metal box dan selanjutnya material tersebut di kirim ke mesin berikutnya.
Jika di lihat dari proses pada Bagian atau Divisi Spinning bisa di bagi menjadi beberapa proses pekerjaan antara lain adalah sebagai berikut :
- Proses Penarikan.
- Proses Drafting.
- Proses Twist.
- Proses Penggulungan.
g) Proses Winding.
Proses Winding atau proses penggulungan merupakan proses yang di lakukan oleh mesin untuk memproses atau merubah atau memindahkan gulungan benang dari bobbin atua metal box spinning menjadi gulungan yang besar yang berbentuk Cones.
Sedangkan tujuan dan cara kerja mesin winding pada Proses Spinning ini adalah sebagai berikut :
- Benang hasil proses pada ring Spinning merupakan benang yang berbentuk cap pada gulungan kecil dengan berat sekitar 54 - 76 Gram / Bobbin.
- Kemudian gulungan kecil tersebut di pindahkan menjadi gulungan besar yang beratnya sekitar antara 1,9 sampai dengan 30 Kg/Cones.
Pada saat proses pemindahan benang dari bobbin kecil menuju Gulungan besar ini juga ada perlakukan pemisahan atau pembersihan dari benang - benang yang rusak atau abnormal dengan cara melewatkan benang tersebut melalui alat deteksi atau sensor.
2) Pengertian Pabrik Garmen.
Garmen merupakan Istilah dari bahasa Inggris yaitu Garment yang memiliki arti Pakaian jadi, sehingga Pabrik Garment adalah Pabrik atau perusahaan yang melakukan proses pembuatan pakaian jadi dari bahan baku sampai menjadi pakaian jadi yang siap di Pasarkan ke konsumen.
Walaupun garmen memerlukan kain sebagai bahan baku atau material yang akan di gunakan untuk membuat pakaian jadi, tetapi tidak serta merta istilah garmen mencakup makna proses pembuatan kain.
Garmen cenderung memiliki yang lebih spesifik pada proses menambah nilai jual pada bahan tekstil atau kain itu sendiri.
Di dalam ruang lingkup tentang penyebutan istilah Tekstil dan Istilah Garmen yang di gunakan suatu perusahaan atau pabrik industri, Perusahaan Tekstil mempunyai cakupan nilai yang lebih luas.
Jika menemukan pabrik atau Industri yang memiliki kata garmen, bisa di pastikan bahwa pabrik tersebut berbisnis di bidang produksi pakaian saja.
Sedangkan Jika menemukan pabrik atau Industri yang ada kata Tekstil belum tentu hanya sekedar satu bidang pekerjaan bisnis saja, melainkan memiliki proses produksi yang lebih luas misalkan melakukan proses menenun, proses membuat serat sampai proses pembuatan pakaian jadi.
Macam - macam Bagian Divisi di Pabrik Garment.
Adapun yang termasuk Bagian atau Divisi yang ada di Pabrik Garment adalah sebagai berikut :
1) Divisi atau Bagian Marketing atau Pemasaran.
Bagian Marketing atau pemasaran adalah bagian atau divisi Departement di Pabrik Garment yang mempunyai tugas dan tanggung jawab pokok di bidang pemasaran produk dan memperkenalkan produk kepada konsumen atau pelanggan.
2) Divisi atau Bagian Desain Produk.
Bagian design Produk adalah bagian atau Divisi Departement yang ada di Pabrik garemnt yang mempunyai tugas dan tangung jawab pokok untuk membuat design pakaian sesuai dengan trend terbaru agar lebih di minati oleh konsumen.
3) Divisi atau Bagian Merchandising.
Bagian merchandising adalah bagian atau divisi Departement yang ada di pabrik Garment yang bisa di katakan sebagai bagian yang berperan sebagai mediator atau perantara antara pabrik dengan pembeli atau konsumen.
4) Divisi atau Bagian Pembuat Pola Pakaian.
Bagian Pembuat Pola pakaian adalah bagian atau divisi Departement yang ada di pabrik Garment yang mempunyai tugas dan tanggung Jawab untuk membuat pola pakaian yang akan di produksi atau akan di proses oleh pabrik Industri Garment itu sendiri.
5) Divisi atau Bagian Sampling.
Bagian sampling adalah salah satu bagian atau Divisi departement di Pabrik Garment yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab untuk membuat Sample Produk dengan mengikuti proses secara lengkap seperti pemotongan, penjahitan, Finishing dan Pengecheckan hasil produk.
6) Divisi atau Bagian Gudang Kain atau Ware House Kain.
Bagian Gudang Kain atau Ware House Kain adalah salah satu bagian atau Divisi departement di Pabrik Garment yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab pokok untuk menyimpan bahan baku kain yang di butuhkan oleh Produksi untuk di buat pakaian jadi.
7) Divisi atau Bagian Gudang Accesoris.
Bagian Gudang Accesoris adalah salah satu bagian atau Divisi departement di Pabrik Garment yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab pokok untuk menyimpan accesoris yang di butuhkan untuk melengkapi pakaian yang akan di buat oleh produksi.
8) Divisi atau Bagian PPIC Garment.
Bagian PPIC adalah salah satu bagian atau Divisi departement di Pabrik Garment yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab pokok untuk melakukan perencanaan kebutuhan bahan baku pakaian yang akan di produksi.
9) Divisi atau Bagian Cutting Garment.
Bagian Cutting adalah salah satu bagian atau Divisi departement di Pabrik Garment yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab pokok untuk melakukan pemotongan bahan baku pakaian yang akan di proses produksi atua yang akan di jahit di Bagian sewing.
10) Divisi atau Bagian Sewing atau Menjahit.
Bagian Sewing adalah salah satu bagian atau Divisi departement di Pabrik Garment yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab pokok adalah menjahit bahan baku kain yang sudah di potong sesuai dengan pola yang di butuhkan.
11) Divisi atau Bagian Teknisi Mesin atau Bagian Pemeliharaan Mesin.
Bagian Teknisi Mesin adalah salah satu bagian atau Divisi departement di Pabrik Garment yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab pokok untuk melakukan perbaikan kerusakaan mesin beserta melakukan pemeliharaan mesin.
12) Divisi atau Bagian Teknisi Industri Garment.
Bagian Teknisi Industri adalah salah satu bagian atau Divisi departement di Pabrik Garment yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab pokok melakukan pengecheckan dan pemilihan mesin - mesin yang di butuhkan untuk memproduksi produk pakaian, beserta jumlah mesin yang di perlukan agar target produksi tercapai.
13) Divisi atau Bagian Washing atau Pencucian.
Bagian Washing adalah salah satu bagian atau Divisi departement di Pabrik Garment yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab pokok untuk mencuci hasil produk pakaian yang sudah selesai dan juga mencuci sample pakaian yang akan di promosikan ke konsumen.
14) Divisi atau Bagian Finishing Garment.
Bagian Finishing adalah salah satu bagian atau Divisi departement di Pabrik Garment yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab pokok untuk melakukan pengecheckan hasil akhir kondisi pakaian dari segi kebersihan dari kotoran maupun noda, lubang kancing, benang, dll
15) Divisi atau Bagian Quality Control Garment.
Bagian Quality Control adalah salah satu bagian atau Divisi departement di Pabrik Garment yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab pokok terhadap pengendalian mutu pada hasil produk yang di produksi oleh sebuah pabrik Garment.
16) Divisi atau Bagian Akutansi Garment.
Bagian Akutansi adalah salah satu bagian atau Divisi departement di Pabrik Garment yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab pokok untuk mengelola kas atau keuangan perusahaan.
17) Divisi atau Bagian HRD Human Resource Development Garment.
Bagian HRD Garment adalah salah satu bagian atau Divisi departement di Pabrik Garment yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab pokok meningkatkan Sumber daya pekerja dengan melakukan training dan pelatihan khusus.
18) Divisi atau Bagian Entry Data Processing atau EDP.
Bagian EDP Garment adalah salah satu bagian atau Divisi departement di Pabrik Garment yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab pokok melakukan pemeliharaan terhadap barang - barang elektronik yang ada di dalam perusahaan Garment seperti Komputer dan perangkat lainnya.
19) Divisi atau Bagian Shipping atau Bagian Pengiriman Barang.
Bagian Shipping adalah salah satu bagian atau Divisi departement di Pabrik Garment yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab pokok melakukan pengiriman barang kepada konsumen atau pelanggan distributor.
Demikian sedikit Ulasan tentang Perbedaan Pabrik Garmen dan Pabrik Tekstil.
No comments