Breaking News

Pengertian Operator Produksi beserta Jobdesk, Tugas dan Tanggung Jawabnya



Pengertian Operator produksi di pabrik industri adalah seseorang yang bertanggung jawab atas produksi barang atau jasa di sebuah pabrik atau perusahaan. 

Tugas utama operator produksi adalah mengoperasikan dan memonitor mesin dan peralatan produksi untuk memastikan bahwa produksi berjalan dengan lancar dan efisien.

Operator produksi juga bertanggung jawab untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan memenuhi standar yang ditetapkan oleh perusahaan. 

Mereka harus dapat memahami proses produksi dan mengidentifikasi masalah atau gangguan produksi yang terjadi untuk memastikan produksi berjalan lancar.

Selain itu, operator produksi juga harus memahami prinsip-prinsip keselamatan kerja dan memastikan bahwa seluruh peralatan produksi dijaga dan dirawat dengan baik. 

Mereka juga harus dapat bekerja secara efektif dalam tim dan berkoordinasi dengan departemen lain seperti tim teknik dan manajemen produksi.

Keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi operator produksi meliputi kemampuan teknis, keterampilan interpersonal, kemampuan untuk memecahkan masalah, dan kemampuan untuk bekerja dalam tekanan. 

Pendidikan formal tidak selalu menjadi persyaratan untuk menjadi operator produksi, namun, pelatihan khusus atau sertifikasi dapat membantu meningkatkan kemampuan dan kredibilitas seseorang di lapangan.

Jobdesk, Tugas dan Tanggung Jawab Operator Produksi.

Jobdesk, tugas dan tanggung jawab operator produksi di pabrik industri sangat penting untuk memastikan produksi berjalan dengan lancar dan efisien. 

Beberapa tugas dan tanggung jawab yang umumnya diemban oleh operator produksi di pabrik industri adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan dan mengoperasikan mesin dan peralatan produksi.

Operator produksi bertanggung jawab untuk menyiapkan dan mengoperasikan mesin dan peralatan produksi. Hal ini meliputi mengatur dan mengkonfigurasi peralatan, mempersiapkan bahan baku, memasang peralatan dan memprogram sistem otomatisasi.

2. Memantau produksi.

Operator produksi harus memantau produksi secara terus-menerus untuk memastikan bahwa produksi berjalan lancar dan efisien. Mereka harus mengawasi parameter seperti suhu, tekanan, kecepatan, dan tingkat produksi. 

Jika ada masalah atau gangguan, operator produksi harus dapat mengidentifikasi penyebab masalah dan melakukan tindakan perbaikan.

Baca juga tentang:

3. Memastikan kualitas produk.

Operator produksi juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. 

Mereka harus melakukan inspeksi kualitas pada produk dan memastikan bahwa produk yang tidak memenuhi standar diidentifikasi dan dikeluarkan dari produksi.

4. Menjaga kebersihan dan keselamatan.

Operator produksi harus menjaga kebersihan dan keselamatan di area produksi. Mereka harus mengikuti prosedur keamanan dan kesehatan kerja, memastikan bahwa peralatan dan area produksi terjaga dengan baik, dan membuang limbah produksi dengan benar.

5. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan.

Operator produksi juga harus merawat dan memelihara mesin dan peralatan produksi. Mereka harus melakukan perawatan rutin pada mesin dan memastikan bahwa mesin berfungsi dengan baik. 

Jika ada kerusakan atau masalah, operator produksi harus dapat melakukan perbaikan atau memanggil tim perbaikan yang tepat.

6. Melakukan pelaporan dan dokumentasi.

Operator produksi harus melakukan pelaporan dan dokumentasi yang akurat dan lengkap. Mereka harus mencatat produksi yang dihasilkan, mengidentifikasi masalah produksi, dan memberikan laporan kepada manajemen.

7. Mengelola persediaan bahan baku dan produk jadi.

Operator produksi dapat bertanggung jawab untuk mengelola persediaan bahan baku dan produk jadi di area produksi. Mereka harus memastikan bahwa persediaan bahan baku dan produk jadi selalu terjaga dengan baik dan tercatat dengan benar.

8. Berpartisipasi dalam pengembangan produk baru.

Operator produksi dapat ikut serta dalam pengembangan produk baru atau pengembangan proses produksi yang lebih efisien. Mereka dapat memberikan masukan mengenai perubahan atau peningkatan proses produksi yang lebih baik.

9. Mengawasi kinerja mesin dan peralatan produksi.

Operator produksi harus mengawasi kinerja mesin dan peralatan produksi untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan baik. Jika terdapat masalah atau kerusakan, operator produksi harus melakukan tindakan perbaikan atau memanggil tim perbaikan yang tepat.

10. Mengatur jadwal produksi.

Operator produksi dapat membantu mengatur jadwal produksi dan memastikan bahwa produksi berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan. Mereka harus memahami kapasitas produksi dan memastikan bahwa produksi dilakukan dengan efisien.

11. Melakukan pelatihan bagi operator baru.

Operator produksi yang lebih senior dapat membantu melatih operator baru untuk memahami proses produksi dan mesin serta peralatan yang digunakan.

12. Membantu memenuhi target produksi.

Operator produksi harus membantu memenuhi target produksi yang ditetapkan oleh manajemen. Mereka harus bekerja dengan efisien dan memastikan produksi dijalankan dengan cepat dan tepat.

13. Mengidentifikasi potensi perbaikan proses.

Operator produksi dapat membantu mengidentifikasi potensi perbaikan proses produksi. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan proses produksi dan memberikan saran yang konstruktif kepada manajemen.

Dalam menjalankan tugas-tugas tersebut, operator produksi harus memastikan bahwa seluruh proses produksi dilakukan dengan benar dan efisien serta memperhatikan prinsip-prinsip keselamatan kerja. 

Selain itu, operator produksi juga harus mampu bekerja dalam tim, memecahkan masalah, dan berkomunikasi dengan baik.

Baca juga tentang :

Syarat - Syarat menjadi Operator Produksi.

Untuk menjadi seorang operator produksi di pabrik industri, ada beberapa syarat umum yang harus dipenuhi. Berikut adalah beberapa syarat yang umumnya dibutuhkan untuk menjadi operator produksi di pabrik industri:

1. Pendidikan minimal SMA atau sederajat.

Umumnya, operator produksi di pabrik industri membutuhkan setidaknya lulusan SMA atau sederajat. Namun, beberapa perusahaan mungkin juga mengharuskan pendidikan lebih tinggi seperti D3 atau S1 tergantung pada posisi dan persyaratan yang dibutuhkan.

2. Memiliki pengalaman kerja.

Meskipun tidak selalu menjadi syarat, pengalaman kerja di industri manufaktur atau pabrik dapat menjadi nilai tambah untuk menjadi seorang operator produksi. Pengalaman ini dapat membantu memahami lebih baik tentang proses produksi dan mesin yang digunakan.

3. Memiliki kemampuan teknis.

Operator produksi harus memiliki kemampuan teknis yang baik, termasuk pemahaman tentang mesin, peralatan produksi, dan proses produksi secara umum.

4. Mampu membaca diagram teknis.

Operator produksi harus dapat membaca diagram teknis, seperti gambar kerja dan instruksi pengoperasian mesin.

5. Memiliki kemampuan komunikasi dan kerja tim.

Operator produksi harus mampu bekerja sama dalam tim dan berkomunikasi dengan baik dengan rekan kerja dan manajemen.

6. Memiliki kemampuan analisis dan pemecahan masalah.

Operator produksi harus dapat menganalisis masalah dan memecahkan masalah dengan cepat dan efektif untuk menjaga produksi tetap berjalan.

7. Memiliki pemahaman tentang keselamatan kerja: Operator produksi harus memahami pentingnya keselamatan kerja dan mengikuti semua prosedur keselamatan yang ada di pabrik industri.

8. Memiliki sertifikasi keterampilan.

Beberapa industri mungkin mengharuskan operator produksi untuk memiliki sertifikasi keterampilan tertentu yang dikeluarkan oleh lembaga terkait. Misalnya, dalam industri makanan, operator produksi mungkin perlu memiliki sertifikasi keamanan pangan seperti HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points).

9. Memiliki kemampuan fisik yang baik.

Operator produksi harus memiliki kemampuan fisik yang baik, karena pekerjaan ini membutuhkan mobilitas dan aktivitas fisik yang cukup tinggi. Misalnya, operator produksi di pabrik pengolahan makanan atau minuman harus bisa mengangkat dan memindahkan barang yang cukup berat.

10. Mampu bekerja dalam lingkungan yang berisiko.

Beberapa industri mungkin memiliki risiko kerja yang lebih tinggi daripada yang lainnya. Misalnya, operator produksi di pabrik kimia atau farmasi harus siap bekerja dengan bahan-bahan kimia berbahaya dan mungkin membutuhkan penggunaan alat pelindung diri yang tepat.

11. Mampu bekerja dengan jadwal yang fleksibel.

Beberapa pabrik industri beroperasi selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu. Oleh karena itu, operator produksi harus siap bekerja dengan jadwal yang fleksibel, termasuk shift malam, liburan, dan akhir pekan.

Baca juga tentang :

12. Mampu memahami bahasa asing.

Dalam beberapa industri, operator produksi mungkin perlu berinteraksi dengan rekan kerja atau pelanggan dari negara lain. Oleh karena itu, kemampuan untuk memahami bahasa asing, terutama bahasa Inggris, dapat menjadi nilai tambah.

13. Memiliki pengetahuan tentang teknologi.

Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak pabrik industri saat ini menggunakan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk. Oleh karena itu, operator produksi yang memiliki pengetahuan tentang teknologi, seperti penggunaan mesin CNC atau robot, dapat menjadi nilai tambah.

14. Memiliki sifat yang bertanggung jawab dan teliti.

Operator produksi harus bertanggung jawab atas pekerjaan yang mereka lakukan, dan memastikan semua proses produksi berjalan dengan baik. Oleh karena itu, sifat yang bertanggung jawab dan teliti sangat penting dalam pekerjaan ini.

Demikian sedikit ulasan tentang Pengertian Operator produksi beseeta jobdesk, tugas dan tanggung jawabnya serta syarat - syarat menjadi operator produksi di pabrik industri.

No comments